Oleh Baahy Muhammad Abyan
KAMI BLOKIR COPAS
PENGERTIAN PIDATO
Pidato merupakan kegiatan seseorang yang
dilakukan di hadapan orang banyak dengan mengandalkan kemampuan bahasa sebagai
alatnya. Pada saat berpidato sudah dapat dipastikan bahwa
akan terjadi hubungan antara yang berpidato dengan yang diberi pidato. Oleh
sebab itu maka yang berpidato (pemidato) hendaknya mempersiapkan dirinya
dengan sebaik-baiknya, agar tercapai apa yang diharapkannya.
Beberapa
fungsi pidato antara lain :
1. Menyampaikan informasi kepada pendengarnya.
2. Mendidik.
3. Mempengaruhi pendengar.
4. Menghibur.
5. Propaganda.
6. Penyambung lidah orang.
Dengan melihat beberapa fungsi pidato itu maka seseorang
dapat dengan lebih jelas menentukan sikap pada saat akan atau ketika berpidato,
bahkan dengan mengetahui manfaat tersebut seseorang yang berpidato dapat
mengukur, apakah pidatonya itu berhasil atau gagal.
Berpidato
yang baik harus memperhatikan beberapa syarat, diantaranya :
1.
Berbusana yang sopan dengan melihat situasi, macam latar
belakang pendengarnya, acara yang akan disuguhkan panitia.
2.
Pergunakan bahasa yang sopan dan komunikatif sesuai dengan
tingkat bahasa pendengarnya. Pergunakan bahsa baku jika berpidao dalam forum
resmi, misalnya : seminar, rapat, sidang dsb.
3.
Materi pidato harus sesuai dengan yang diinginkan pndengar.
Jangan menggunakan materi yang justru bertentangan dengan kemauan, adat,
norma, agama atau tatanan yang dianut oleh masyarakat pendengar.
4.
Penampilan harus dengan rasa percaya diri, tidak minder
rendah diri, takut, bingung atau grogi. Jangan memfonis pendengar dengan
memaksakan pendapat atau kehendak.
Assalaamu’alaikum warahmatullaahi wa barakaatuh.
Yang terhormat, Ketua RT Dusun Sukamaju
Dan hadirin yang berbahagia,
Terlebih dahulu,
marilah kita bersyukur kepada Allah SWT atas segala limpahan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga kita masih berkesempatan untuk menghadiri acara pemilihan
Rt di lingkungan kita. shalawat dan salam semoga tetap tercurahkan kepada Nabi
Allah, Muhammad SAW, yang selalu kita nanti-nantikan syafaatnya pada akhir
zaman.
Hadirin yang
berbahagia,
Malam ini, kita
telah bersepakat untuk memilih calon pemimpin di lingkungan kita. Sebagaimana
tuntutan agama, hendaknya kita memilih pemimpin dengan empat kriteria,
yaitu sidiq, amanah, fathonah, dan tabligh. Sidiq berarti
calon pemimpin mesti benar dan mengajak hadirin kepada jalan kebenaran.
Hendaknya kita memilih calon pemimpin yang selalu mengajak kita agar menaati aturan
dan tidak mengajak kita untuk melanggarnya.
Amanah berarti bahwa pemimpin mesti dapat dipercaya. Hendaknya kita tidak
terbius oleh janji dan atau sumpah serapah. Kita mesti memantapkan pilihan
sembari menganalisis kelebihan dan kekurangan calon pemimpin yang akan kita
pilih. Kesalahan hari ini akan menjadi penyesalan kita nanti.
Fathonah berarti bahwa pemimpin mesti pintar mengatur masyarakat. Cara
mengatur terbaik adalah memberikan keteladanan. Oleh karena itu, hendaknya kita
memilih pemimpin yang benar-benar dapat menjadi contoh dan atau figur. Tentunya
keteladanan itu dapat disebabkan kepandaiannya, kedermawanannya, kesantunannya,
dan atau kesalehannya.
Dan persyaratan
keempat adalah tabligh, yaitu pemimpin yang selalu berani
menyampaikan kebenaran kepada rakyat. Pemimpin yang tidak bertujuan mencari
popularitas dan atau tendensius demi gengsi dan atau ambisi. Pemimpin
itu mesti berani berkata bahwa benar adalah benar dan salah adalah salah.
Hadirin yang
berbahagia,
Kita mesti belajar
kepada masa lampau. Kesalahan memilih pemimpin ternyata sungguh memberikan
dampak negatif pada masa yang akan datang. Oleh karena itu, hendaknya kita
belajar dan menjadikan semua peristiwa itu sebagai pembelajaran. Janganlah kita
mengulang kesalahan yang sama karena itu akan berdampak lebih besar pada masa
yang akan datang. Barang siapa membiarkan seseorang melakukan perbuatan
dosa, sesungguhnya ia telah ikut berbuat dosa.
Atas dasar itulah,
saya tidak berambisi untuk dipilih dan terpilih menjadi pemimpin. Begitu
beratnya beban menjadi pemimpin. Sungguh itu menjadi pertanggungjawaban yang
luar biasa, baik kepada masyarakat saat ini maupun pada akhirat nanti. Kiranya
saya merasa belum waktunya menjadi pemimpin karena saya belum berani menanggung
semua dampaknya. Maka, saya persilakan hadirin untuk memilih figur calon
pemimpin yang layak menjadi pemimpin. Mantapkan hati dan tetapkan
pilihan: pemimpin terbaik adalah nurani Anda.
Sebagai penutup
sambutan, saya berterima kasih jika tidak terpilih. Saya akan berucapinnalillah jika
saya terpilih. Tentunya saya justru berharap agar Saudara tidak memilih saya.
Terima kasih untuk semua perhatian yang diberikan dan mohon maaf jika saya
melakukan kesalahan. Billahitaufiq wal hidayah, warridla wal inayah.
Wassalaamu’alaikum
warahmatullahi wabaraakaatuh.
SISTEMATIKA PIDATO
SAMBUTAN
Apa itu kata sambutan?, kata sambutan adalah
ucapan yang disampaikan dalam acara semi formal. Kata sambutan, ceramah, dan
pidato itu beda, perbedaannya adalah sebagai berikut :
1.
Kata sambutan : ucapan
yang disampaikan dalam suatu acara semi formal.
2.
Ceramah : ada interaksi
antar audiens, atau tanya jawab. Ceramah berada pada situasi umum sedangkan
khotbah berada pada situasi keagamaan.
3.
Pidato : tidak ada
interaksi dengan audiens, bersifat kaku, berada dalam situasi formal.
Nah, sedangkan persamaannya adalah kegiatan
ini dilaksanakan di depan umum. berikut adalah sistematika kata sambutan:
1.
Salam pembuka, seperti
“assalamu’alaikum” atau “selamat pagi” dan lain-lain.
2.
Ucapan puji syukur,
seperti “marilah kita panjatkan puji serta syukur ke hadirat Allah S.W.T.”.
3.
Isi, berisi mengenai
penjelasan singat mengenai acara misalnya “dengan dilaksanakannya acara ini,
semoga kita semua menjadi yang lebih rajin lagi dalam menuntut ilmu” atau
dengan kata-kata lainnya, tapi harus sesuai dengan acaranya.
4.
Ucapan terimakasih.
5.
Salam penutup.